Apa itu Uang Kuliah Tunggal?? mungkin masih banyak mahasiswa elektro yang belum tahu tentang uang kuliah tunggal, dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini ?? Nah, berikut info tentang uang kuliah tunggal berdasarkan hasil rapat DPM se-UB.
- DPM UB telah membuka forum Kajian dengan DPM Seluruh fakultas di UB untuk membahas mengenai Uang Kuliah Tunggal
- Forum Kajian DPM Se-UB ini dilaksanakan Tanggal 27 Maret dan 3 April 2013
- Kenapa UKT Perlu di Bahas?
- Komisi 3 DPM UB menganalisa bahwa Sistem UKT Telah Menguntungkan MABA 2013
- Kenapa menguntungkan? MABA 2013 hanya perlu bayar Uang Kuliah pada saat semester saja dan langsung di Totalkan
- sistem pentotalan sudah jelas, Biaya Lain-Lain +(SPP+DBP+Bandiwth = X8 Semester)+SPFP di Bagi 8= UKT/Semester
- ternyata dari Surat keterangan Rektor No78/Sk/2013 biaya yg kita analisa berbeda dengan SK tersebut,hasilnya lebih mahal
- Contoh jika tidak memakai UKT biaya Jurusan HI UB hanya 2.8jutaan per semester, dengan adanya UKT jadi 3.9 Juta
- kenaikan ini hampir ke semua jurusan dan golongan, hanya sedikit sekali yang turun. kalaupun turun hanya dibawah 150rb
- itulah alasanya mengapa DPM UB perlu membahas ini dengan DPM Fakultas Se-UB.kita memerelukan koordinasi juga dengan PD2
- hasil Rapat 27 maret secara singkat Seluruh DPM sepakat dengan adanya UKT tapi menolak biaya UKT yg dikeluarkan Rektor
- ada 8 pertanyaan yang harus di ajukan oleh DPM Se-UB dari kesepakatan Forum.hal ini perlu ditanyakan kpada PD2 Fakultas
- DPM juga meminta kepada DPM Se-UB juga meminta agar menganalisa berapa persen kira” kenaikan di Fakultasnya
- Hasil Analisa itu harus di kumpulkan di Email DPM UB pada hari selasa dan rabu 4 april DPM Se-UB berkumpul lagi
- berikut hasil Forum kajian UKT 4 April antara DPM dengan DPM Se-UB ,
- tercatat tanggal 27 maret ada 10 DPM fakultas yg hadir.sdngkan 4 April ada 7 yang hadir sedangkan yg lain terjebak ujan
- Hasil Forum kajiannya adalah : DPM PKH menyatakan bahwa kenaikan UKT di PKH sekitar 48%
- DPM PKH sulit menjumpai PD2,hari kamis sampai jumat tidak bertemu. pernah bertemu singkat tapi katanya tdk tau.Aneh Ya
- DPM FISIP menyatakan bahwa di Fisip rata-rata Naik 5 %.berhasil hearing dengan PD2 namun beliau ga tau soalnya br ganti
- selain itu PD2 FISIP juga mencoba menunggu Rakerpim untuk membahas dan menerima aspirasi rekan DPM FISIP.
- DPM FH menyatakan bahwa kenaikan di FH 20%. hasil hearing menyatakan PD2 FH menolak , namun permintaan Rektor
- PD2FH juga memberikan biaya yang lebih rendah dari Nilai UKT yang ada sekarang. PD2 FH bingung kok bisa segitu?
- DPM FEB menyatakan kenaikan di FEB sekitar 10%an. PD2FEB sulit di jumpai karena ke jakarta.
- DPM FK membuat seluruh forum terkejut. kenaikan UKT di FK mencapai 300%
- DPM FK menyatakan bahwa jurusan PD naik 300%, PDG naik 197%, kebidanan 50%
- PD2 memberikan biaya UKT itu ternyata termasuk dengan Gaji karyawan,Gedung dan semua yang ada di FK
- DPM FP menyatakan kenaikan di FP sekitar 20%. dan PD2 FP meminta agar DPM nyari info ke rektorat.
- itulah hasil dari penjelasan masing masing DPM lalu apa kesimpulanya?
- DPM Se-UB Sepakat kembali setuju dengan UKT tapi menolak Nominal UKT.
- DPM Fakultas MEMINTA kepada DPM UB segera melakukan hearing dengan menyampaikan hasil ke PR2
- DPM UB pun siap untuk menyanggupi hal tersebut dan Ketua Komisi 3 sudah konsolidasi dengan Kebijakan Publik EM
- DPM UB dan EM UB siap untuk Hearing ke Rektorat dan siap maju bersama sama untuk
- lalu apa langkah DPM UB dan DPM Se-UB kedepannya?
- DPM UB menugasi DPM Se-UB untuk menghubungi pers untuk melakukan pernyataan bahwa menolak Nominal UKT
- DPM UB juga menawari konsep Timeline kapan kita harus Goal dalam mebahas UKT UB ini
- hasilnya adalah minggu 3 adalah waktu paling lama Hearing dengan rektorat. minggu ke 4 hasilnya
- kalau hasilnya Win solution bagi Mahasiswa. semua Clear, tapi kalau Lose. akan dilaksanakan GEBRAKAN
- berikut hasil Kajian 2 x Rapat DPM Se-UB , DPM Se-UB siap berjuang agar UKT ini tepat sasaran NOMINALNYA
- ini semua kita lakukan demi kebijakan Universitas Brawijaya kedepannya.
Hidup MAHASISWA!!
Sumber: https://twitter.com/DPMUB Hashtag: #SAVEUKTBrawijaya